Pengertian Vokal, Teknik Vokal, Dan Unsur-Unsurnya

Pengertian Vokal, Teknik Vokal, dan Unsur-Unsurnya - Dalam seni musik terdapat 2 unsur yaitu; vokal dan instrument. Untuk menyempurnakan vokal dalam bermusik terdapat istilah teknik vokal. Berikut ini ulasan kami mengenai pengertian vokal, teknik vokal dan unsur-unsur teknik vokal.

Pengertian Vokal
Vokal berasal dari kata bahasa latin vocalis yang berarti berbica atau bersuara. Vokal dalam seni musik ialah alunan nada-nada yang keluar dari bunyi manusia. Vokal merupakan jenis bermusik yang paling populer, alasannya ialah sanggup dilakukan dimanapun meski tanpa pelengkap alat apapun.

Setiap insan mempunyai vokal yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh perbedaan bentuk dan kemampuan alat pembentuk bunyi insan satu dengan lainnya. Batas wilayah nada yang sanggup disuarakan oleh seseorang disebut Ambitus suara. Dalam bermusik vokal akan semakin indah apabila diiringi dengan instrumen. Instrument ialah nada-nada yang keluar dari alat musik yang digunakan.

 Untuk menyempurnakan vokal dalam bermusik terdapat istilah teknik vokal Pengertian Vokal, Teknik Vokal, dan Unsur-Unsurnya

Pengertian Teknik Vokal
Teknik Vokal adalah cara memproduksi bunyi yang baik dan benar, sehingga bunyi yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Selain ditentukan oleh organ-organ tubuh, mutu, dan pembentukannya, bunyi insan juga didukung oleh beberapa unsur-unsur teknik vokal, diantaranya sebagai berikut.

Unsur-Unsur Teknik Vokal
1. Artikulasi, merupakan cara pengucapan kata demi kata maupun abjad demi hurup dengan terang dan benar. Faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapat artikulasi yang baik, antara lain.
  • Sikap tubuh yang baik dan benar dalam menyanyikan lagu,
  • Posisi lisan yang baik dan benar pada waktu menyanyi,
  • Latihan vokalisis,
  • Teknik pembentukan bunyi vokal, dan
  • Teknik pembentukan bunyi konsonan.
2. Pernapasan, ialah perjuangan untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya yang kemudian disimpan, dan dikeluarkan bertahap sesuai dengan keperluan. Udara yang dipakai ketika bernyanyi lebih banyak daripada pada ketika bernafas sehari-hari. Oleh alasannya ialah itu, usahakan mengisi paru-paru sebanyak mungkin ketika menyanyi. Teknik pernapasan dalam menyanyi dibagi menjadi tiga, yaitu teknik pernapasan dada, perut, dan diafragma.

3. Phrasering, adalah hukum penggalan kalimat yang baik dan benar sehingga gampang dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Untuk mendapat phrasering yang baik, seorang penyanyi harus memahami arti sebuah kalimat, memahami tujuan/ pesan sebuah lagu, serta memahami bahwa susunan nada dan syair lagu ialah satu keatuan yang utuh.

Dalam menyanyikan kalimat lagu secara utuh, tidaklah sesederhana "membaca kalimat" alasannya ialah disamping harus memahami kalimat yang diucapkan dengan sejelas mungkin, seorang penyanyi juga harus memahami tanda-tanda dinamika, tekanan nada, susunan nada, dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat.

4. Sikap Badan, ialah posisi tubuh ketika seseorang sedang bernyanyi, bisa dengan duduk atau bangun yang terpenting kanal pernapasan tidak terganggu. Sikap badan sangat menghipnotis produksi bunyi seseorang ketika menyanyi, baik penyanyi solo maupun penyanyi kelompok. Sikap tubuh pada ketika menyanyi yang benar, baik pada ketika bernyanyi dengan posisi duduk maupun posisi berdiri, antara lain.

a. Bernyanyi pada sikap duduk
  • Posisi duduk yang tegap, rileks, dada ke depan.
  • Posisi kedua kaki di depan dan melekat pada lantai.
  • Busungkan dada semoga tulang rusuk berkembang dan rongga dada bertambah besar.
b. Bernyanyi pada perilaku berdiri
  • Posisi kedua kaki harus siap menjadi referensi ketika berdiri, rilekskan badan dan jangan tegang alasannya ialah sanggup menghipnotis produksi suara.
  • Posisi kedua pundak datar dan busungkan dada agak ke depan semoga bunyi yg keluar lebih maksimal, dan rilekskan kedua lengan.
  • Renggangkan kedua kaki dengan santai, lalu salah satu kaki agak sedikit maju kedepan.
  • Kedua lutut harus rileks dan gampang digerakkan.
5. Resonansi, adalah perjuangan untuk memperindah bunyi dengan memfungsikan rongga-rongga udara yang ikut bervibrasi/ bergetar di sekitar lisan dan tenggorokan. Kualitas dan kuantitas bunyi hasil penguatan resonansi akan membedakan warna bunyi satu instrumen dengan instrumen lainnya. Sebagai contoh, Violin menghasilkan suara tipis dan tinggi, berbeda dengan contra bass yang menghasilkan bunyi tebal dan besar. Warna bunyi dari kedua instrumen terang berbeda alasannya ialah secara fisik keduanya mempunyai ruang resonansi yang berbeda jauh. Demikian pula pada setiap manusia pasti mempunyai perbedaan, baik bentuk, ukuran , maupun kualitasnya. Namun, pada ketika bernyanyi semua mempunyai fungsi yang sama yaitu rongga resonan menguatkan dan memperbesar getaran bunyi dari sumbernya (pita suara).

Terdapat 3 rongga resonansi pada insan yaitu:
  • Resonan atas (nasal cavities/ langit langit keras) yaitu semua rongga di atas lisan dan tenggorokan pada kepala manusia.
  • Resonan tengah yakni mulut dan bab belakang lisan (pharink).
  • Resonan bawah (dada).
6. Vibrato, ialah perjuangan untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang atau bunyi yang bergetar teratur, biasanya diterapkan diakhir sebuah syair lagu. Tidak semua syair lagu memakai vibrato, adakalanya syair lagu itu polos atau dikurangi. Vibrato yang berlebihan sanggup mengubah nada dan vocal, sedangkan vibrasi yang di buat-buat dapat memberi kesan menyerupai kedinginan.

7. Improvisasi, adalah perjuangan memperindah lagu dengan merubah sebagian melodi lagu secara profesional, tanpa merubah melodi pokoknya. Beberapa penyanyi sering menciptakan variasi pada lagu yang dibawakan secara spontanitas tanpa persiapan terlebih dahulu, hal ini dinamakan improvisasi vokal. Adapun syair lagu yang dibawakan tidak berubah meskipun lagu telah diimprovisasi. Yang berubah ialah panjang pendeknya nilai not dan aksen setiap suku kata.

8. Intonasi, ialah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau secara tepat. Ketepatan intonasi dalam setiap lagu merupakan dambaan setiap penyanyi. Untuk menguasai intonasi yang tepat, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
  • Percaya diri, rileks, tidak tegang dan tidak takut mencapai nada-nada tinggi dalam menyanyi,
  • Konsentrasi dan hilangkan keraguan dalam mengambil nada sehingga tinggi nada tidak turun,
  • Latihan pernafasan dengan diafragma semoga nafas lebih panjang,
  • Selaraskan pita suara, terutama pada setiap ulangan nada dan nada yang ditahan,
  • Peka terhadap bunyi lain terutama iringan,
  • Latihan interval untuk membidik lompatan-lompatan nada dengan tepat,
  • Latihan nada-nada peralihan register suara, untuk menyanyikan lagu yang berpindah kunci,
  • Latihan nada-nada pada batas wilayah suara, baik itu bunyi tinggi maupun rendah,
  • Pengucapan huruf-huruf hidup dengan terang semoga tinggi nada tidak berubah,
  • Tidak terpengaruh tangga nada lain, menyerupai terbawa kebiasaan menyanyikan tangga nada lagu-lagu kawasan asal.

Baca Juga:
Pengertian Seni Musik dan Unsur-Unsur Seni Musik Secara Lengkap
Pengertian Aransemen Lagu dan Cara Membuat Aransemen
Pengertian Musik Ansambel dan Jenis Alat Musiknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Gambar Perspektif Dan Jenis Perspektif Dalam Seni Rupa

Seni Tari Di Indonesia, Sejarah, Jenis, Dan Fungsi Seni Tari

Pengertian Tangga Nada Dan Macam-Macam Tangga Nada